"Kunjungan rasa syukur" dikembangkan oleh Dr. Martin E.P. Seligman untuk meningkatkan kesehatan emosi yang kuat. Ia memberi anjuran kepada orang-orang agar memikirkan seseorang yang telah membuat perubahan besar dalam hidup mereka. Ia meminta mereka untuk menuliskan kisah tentang bagaimana orang itu telah membantu mereka, mengunjungi orang tersebut, dan membacakan kisahnya keras-keras.

Tragedi semacam itu menunjukkan betapa mudahnya materi-materi tertulis itu rusak. Kenyataan ini membuat kelangsungan Alkitab kita sebagai suatu mukjizat.

Meskipun memiliki keterbatasan fisik, ia selalu berpakaian rapi. Rambutnya selalu tersisir rapi dan ia berdandan dengan sangat cantik. Setiap pagi ia menyambut hari yang baru dengan penuh semangat.

Alkitab ibarat peta yang menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita lewati hingga sampai ke tujuan. Sebagai contoh, banyak orang berpikir bahwa Alkitab itu menyelamatkan.

Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan yang diperoleh di dalam Kristus dan melalui karya-karyaNya. Kemerdekaan ini tidak hanya bertujuan melepaskan kita dari belenggu dan perbudakan dosa, tetapi juga agar kita melaksanakan tujuan dan maksud Allah menciptakan cari disini kita.

Tetapi lalu dengan tangan terentang, ia meneruskan, Dari semua orang di dunia yang lebih hebat dan lebih pintar dari saya, mengapa Allah memilih saya? Lalu ia bertepuk tangan dengan sukacita.

"Saya tidak tahu berapa lama lagi Dia mengizinkan saya tinggal di sini," katanya. "Saya hanya bersyukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan-Nya kepada saya."

Saya bertanya-tanya apa yang Allah pikirkan mengenai cara kita bernyanyi di gereja. Yang saya maksudkan bukan mengenai kualitas suara, melainkan ketulusan ucapan kita.

 5  Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."

Doa berkat ini juga bisa dikatakan sebagai doa penutup ibadah karena bacaannya dilaksanakan pada sesi akhir ibadah di gereja. Tentu saja doa ini merupakan sesuatu yang tidak boleh dilewatkan.

Doa seharusnya merupakan tindakan pertama yang kita lakukan, bukannya tempat pelarian terakhir. Tuhan menjawab doa, dan Dia ingin agar kita senantiasa datang kepada-Nya dengan membawa seluruh kebutuhan kita (1Tesalonika five:17).

Ketika akhirnya seorang petugas datang menjemputnya, ia tersenyum manis sembari mengarahkan alat bantu jalannya menuju lift. Petugas itu menggambarkan keadaan kamarnya kepadanya, termasuk gorden-gorden baru yang dipasang di jendela kamarnya. “Saya menyukainya,” sahut wanita buta itu.

Pertanyaannya, dalam aspek apa sajakah seseorang harus memiliki prinsip menjadi berkat bagi sesama yang adalah tanggung jawab orang Kristen itu sendiri?

Bangsa Israel juga suka mengeluh. Dengan penuh keajaiban Allah telah memelihara mereka selama menempuh perjalanan melalui gurun yang ganas, tetapi mereka terus-menerus mengeluh. Misalnya, mereka mengomel tentang manna yang disediakan dengan begitu murah hati oleh Allah.